Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya dan terdekat dengan matahari. Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57 juta kilometer. Karena dekatnya dengan matahari, maka suhu di sana sangat panas, pada siang hari yakni sekitar 427°C. Tetapi pada malam hari, suhunya menjadi sangat dingin bisa mencapai -178°C. Sedangkan jaraknya dengan bumi 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib.
Semua planet berputar pada sumbunya. Perputaran itu disebut rotasi. Perputaran Merkurius sangat lambat, satu putaran membutuhkan 58,6 hari. Selain berputar pada sumbunya semua planet bergerak mengelilingi matahari. Gerakan ini disebut gerakan orbital. Berbeda dengan gerakan rotasinya yang angat lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat yakni hanya membutuhkan 88 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,25 hari).
Ukuran merkurius hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius benjol-benjol, mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10, pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi.
Pengamatan yang tercatat dari Merkurius, paling awal, dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius, sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus.
Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius, Stilbon dan Hermaon, karena sebelum abad ke lima sebelum masehi, mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam.
Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah, "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari).
Struktur Dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari 4 planet yang di dekat bumi, di Tata Surya ini. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi, tercipta karena tekanan gravitasi, terutama di bagian inti. Merkurius jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak seperti bumi, sehingga kepadatannya yang tinggi, diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi.
Para ahli bumi menaksir, bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius berbentuk cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus dengan panjang mencapai beberapa ratus kilometer. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.
Merkurius mondritengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit pada umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang.
Namun pada awal sejarah tata surya, Merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin terbentuk dari nebula Matahari sebelum pancaran energi Matahari stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan bahkan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari.
Teori ketiga yang diajukan menyatakan bahwa akibat adanya tarikan pada partikel-partikel pada saat Merkurius terbentuk menyebabkan partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, Messenger dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar